RSS Feed

Senin, 13 September 2010

Terrorism in Indonesia

yah sesuai judul diatas, teroris di indonesia! apa yang kalian pikirkan kalo mendengar kata tersebut? kita tau kan . pahlawan teroris kita. sang densus88 dan para polisi yang sering banget menyergap para orang yang katanya teroris.

semenjak kejadian bom bali 1 dan 2, lalu ada juga bom di hotel marriot dan semacamnya , kayaknya indonesia jadi langganan teroris. terutama tempat tempat yang banyak orang asingnya. coba kita lihat berita berita dibawah ini

Berita Bom Bali
Tiga terpidana mati kasus bom Bali 12 Oktober 2002, menjalani eksekusi, Sabtu malam (08/11), pukul 00.15 WIB.
Pihak Kejaksaan Agung melalui Kapuspenkum M. Jasman Panjaitan menyatakan, tiga terpidana mati bom Bali telah dieksekusi dengan cara ditembak
Amrozi, kakaknya Mukhlas alias Ali Ghufron, dan pemimpin kelompok Imam Samudra alias Abdul Azis, yang terbukti bertanggung jawab dalam serangan bom yang menewaskan setidaknya 202 orang di Bali tersebut, dinyatakan tewas dengan luka tembak di bagian jantung, demikian hasil otopsi tim dokter forensik Polda Jawa Tengah.
Sumber di LP Batu Nusakambangan menyebutkan, terpidana mati menyerukan “Allahu Akbar” ketika dibawa dari sel isolasi oleh anggota Gegana menuju mobil. Mobil tersebut kemudian melaju ke sebuah tempat yang Nirbaya. Nirbaya adalah bekas lembaga pemasyarakatan peninggalan Belanda yang dijadikan tempat eksekusi bagi para terpidana mati
Menjelang eksekusi terpidana mati Bom Bali, pihak keamanan meningkatkan kewaspadaannya, untuk mengantisipasi kemungkinan serangan yang dilakukan akibat kemarahan simpatisan Amrozi dkk. Sejumlah lokasi sensitif seperti kedutaan negara asing, pusat wisata, pertokoan dan pelabuhan dijaga ketat. Di pulau Bali, sekitar 3500 anggota kepolisian berjaga-jaga di setiap sudut jalan.
Australia, saat ini kembali menyerukan warganya untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanannya ke Indonesia. Sementara itu Amerika Serikat, yang tujuh warganya juga menjadi korban Bom Bali, memperingatkan warganya yang berada di Indonesia untuk tidak bertindak menarik perhatian dan menghindari lokasi aksi demonstrasi.
Keluarga Amrozi dan Mukhlas alias Ali Ghufron di desa Tenggulun, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur sudah mendapat kepastian soal eksekusi. Dikabarkan, jenazah akan dibawa dari Nusakambangan ke Lamongan dengan helikopter. Keluarga terpidana menyatakan telah menyiapkan penjemputan jenazah. Diperkirakan, jenazah Amrozi dan Mukhlas tiba di Tenggulun pukul 4 WIB. Sementara itu keluarga Imam Samudera alias Abdul Aziz di Serang, Jawa Barat, belum berani memastikan eksekusi sudah dilakukan di Nusakambangan.
Abu Bakar Baasyir, hari Sabtu kemarin (08/11), sempat mengunjungi keluarga Amrozi dan Mukhlas di Lamongan. Baasyir menyebut para pelaku bom sebagai “pejuang suci”.
Setelah bom Bali meledak di tahun 2002, Indonesia dalam tiga tahun berturut-turut berikutnya menjadi sasaran serangan serupa, seperti bom JW Marriott Hotel di Jakarta tahun 2003, bom di depan kedutaan besar Australia di tahun 2003, dan bom Bali II di tahun 2005.
Ekstremis Malaysia Noordin Mohammad Top, yang diduga sebagai dalang bom Bali dan serangan bom lainnya di Indonesia, masih buron.(afp/ls)

nah 'katanya' pelaku bom bali adalah amrozi dkk. sekarang permasalahannya, apakah bener si amrozy yang hanya orang biasa bisa membuat bom sebegitu hebatnya? kita tau kan orang indonesia rata rata ga punya ilmu tinggi. apalagi amrozy yang katanya hanya orang biasa, emang dia bisa buat bom sebesar itu? atau itu hanyalah akal akalan saja? belum lagi baasyir yang juga dituding sebagai pelaku bom bali. lah itu kyai masa ia mw ngebom, bisa gitu punya ilmu ilmunya? apa karena dia orang islam jadi dituduh teroris, kan di amerika orang islam dianggep teroris semenjak tragedi 9/11.

nih liat gambar bomnya pas bom bali



gede bener kan itu bom? emang ia apa seorang tokoh agama bisa berbuat kayak gitu? patut dipertanyakan

Penangkapan Teroris di Berbagai Daerah di Indonesia
belakangan ini warga indonesia kembali dihebohkan dengan penangkapan teroris di berbagai daerah, seperti di tangerang selatan - pamulang . mari liat beritanya
TEMPO Interaktif, Jakarta: Polisi menemukan bukti-bukti baru keterkaitan kelompok Dr. Azahari dan Noor Din Mohammad Top dengan aksi bom bunuh diri di Bali, 1 Oktober lalu. 
Bukti ini berupa rekaman video pernyataan ketiga pelaku bom bunuh diri dan kartu tanda penduduk mereka. Barang-barang itu ditemukan di tempat persembunyian Noor Din di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto seusai rapat kabinet di kantor presiden, Jumat (11/11) sore, menyatakan temuan ini dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Rekaman dengan durasi cukup panjang itu, menurut Sutanto, dibuat sebelum teroris beraksi di Bali. Dalam rekaman mereka menyatakan bahwa ajaran yang mereka anut adalah benar. "Tindakan bom bunuh diri itu dianggap hal yang mulia, bisa masuk surga, dan sebagainya," kata Sutanto.
Selain itu, rekaman itu juga berisi celaan dan hujatan terhadap keyakinan yang berbeda dari keyakinan mereka. "Saya kira, ajaran agama manapun kan tidak membenarkan membunuh orang dan bisa masuk surga," Sutanto menambahkan
Selain rekaman video berisi pernyataan pelaku bom Bali, di tempat persembunyian Noor Din juga ditemukan rekaman tentang teknik bela diri dan pembuatan bom. Rekaman ini, menurut Sutanto, merupakan alat instruksi untuk merekrut anggota-anggota baru.
Di tempat sama, polisi juga menemukan barang bukti berupa KTP dua dari tiga tersangka pelaku bom bunuh diri di Bali itu, yakni Salik M. Firdaus dan Wisnu alias Misno. Namun, tidak diketemukan KTP pelaku yang ketiga. "Ini membuktikan keterlibatan jaringan tersebut (dalam aksi bom Bali II)," ujar Sutanto

wah hebat polisi berhasil menembak mati seorang teroris! banyak orang pasti bangga dengan kinerjanya ! pasti ada segelintir orang yang 'berpikir' seperti itu. mereka ga salah, namun kayaknya mereka terkena trik psikologis biar mereka jadi menghargai dan menggagumi polisi.

coba deh kita pikirkan lebih dalem lagi. emang yang ditangkap itu 'bener' teroris atau apa ga sih? misalkan orang itu teroris beneran, kenapa polisi ga menangkap hidup hidup itu orang. biar jaringannya bisa diketahui, kenapa harus ditembak mati? OH gw tau kenapa, itu karena untuk menyembunyikan dan memanipulasi data mengenai identitas korban hingga korban dituding menjadi seorang teroris. bisa saja itu hanya orang biasa atau bisa saja itu siapa gitu kek. polisi berdali kalo ditangkep hidup hidup takut ada aksi tembak menembak. lah terus kenapa emang ? polisi takut? polisi kembali berdalih, kami melindungi rakyat sipil. lah seorang polisi dalam menjalankan tugasnya harus menutup hatinya. rakyat sipil juga tau kali kalo ada aksi tembak menembak mereka pasti ngacir ketauan. kalo rakyat sipil kena tembak gimana? ya dibawa ke rumah sakit, gitu aja kok repot sih?

terus ada juga penangkapan teroris di suatu rumah di mana noh gw lupa, banyak banget pokoknya densus88 menangkap 'teroris' entah itu teroris asli atau teroris palsu

Densus 88 in action


coba kita lihat lagi dari segi ekonomi dan ilmu ! apakah orang orang sederhana seperti yang ditangkap oleh polisi sebagai teroris itu bisa ngebuat bom? ya paling klo bisa buat bom , efeknya juga ga gede. kenapa gitu? karena bahan untuk membuat bom yang memiliki daya ledak tinggi itu mahal! ga semurah yang kita bayangkan, kalo mw yang murah ya buat aja bom molotob dari bensin ama botol bekas . trus dari segi ilmu , yang sebelumnya udah gw bahas. emang mereka punya ilmu yang cukup untuk buat bom yang daya ledaknya besar? ada j;uga kalo bermodalkan nekat, bisa bisa mereka yang mati karena salah. misal salah masang kabel ckckck

sekarangi ni di indonesia memang sedang jaman jahiliah! dimana kejahatan berkuasa di atas kebenaran. dosa dosa bertebaran dimana mana.anggota DPR aja sering selingkuh gimana rakyatnya? DPR kan memberikan contoh kepada rakyat, dpr selingkuh rakyat ikutan selingkuh, udah ah, kalo tentang dpr gw bahas di post berikutnya

see you later ^^

0 komentar:

Posting Komentar